RSS
Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)

Kamis, 25 Juni 2009

Review Film Indonesia : Film. Bukan Sinetron Horor dan Komedi Seks

Setelah sekian lama nggak menonton film Indonesia, terakhir gw nonton film Kisah Beranjak Pubernya Ken Dedes, akhirnya ada lagi film Indonesia yang watchable (menurut gw). Tanpa ba-bi-bu lagi,segera gw pergi ke bioskop dan segera aku lumat bibir manis Sinta, lalu perlahan-lahan aku buka kancing bajunya satu persatu, “akh..jangan Mas Pram..nanti ada yang liat..akh..pintunya belum dikunci Mas..”, erang Sinta. “ Gak papa sayang..nanti kita ajak juga yang buka pintunya,” sambil terus ku buka kancing bajunya.



Ya…layaknya Mas Pram tadi yang eksibisionis dan kebelet 3some, gw eksibionkan (pamerkan), some indo movies yang gw tonton kemarin, yang jumlahnya 3 buah (jadinya 3some)…OMG…O My Gspot…gw pinter nyambung-nyambungin…berarti gw berbakat jadi presenter Inbox atau Dashyat ( as if jadi presenter kedua acara itu butuh bakat)….so here we go…


Oh..disclaimer dulu : semua review yang gw tulis adalah pendapat pribadi, nggak ada pretensi untuk mempengaruhi pembaca untuk tidak menontonnya atau kebalikannya. Iya, takut jadi Pritta bo’…


Oke, here we go..again…


1. Ketika Cinta Bertasbih.


Coba liat poster filmnya. Gambar semua pemain utama close-up, bersandingan. Terus banyak banget tulisan. Berasa selebaran iklan nggak sih. Banyak banget tag-line-nya (sampe bingung, mana tag-line aslinya, mana yang cuma kata-kata dari insan marketing film ini).


“Film yang paling dinanti di Indonesia”. “ Diputar di 7 negara”. Yang paling lucu ada stempelnya, “film Indonesia pertama yang asli di buat di Mesir”. Kaya dagang sajadah bu. Tapi kan don’t judge a book by its stempel, jadinya gw tetep nonton meskipun poster filmnya membuat gw ilfil (ilang firginatis laki-laki), pokoknya nggak ngangkat lah.


Film yang disadur dari novel laris ini bercerita tentang Azzam, mahasiswa Indonesia, yang lagi belajar di Mesir. Tentang perjuangannya berdagang tempe di Mesir untuk membiayai hidupnya dan keluarganya di kampung. Serta pencariannya akan cinta sejatinya.


Film dibuka dengan adegan Azzam yang menjadi juru masak di sebuah acara Kedubes yang diadakan di hotel. Anak pemilik hotel, Eliana (diperankan Alice Norin), akhirnya tertarik pada Azzam. Dan seperti gambaran-gambaran di novel-novel islami (bahwa wanita Islam yang nggak pake jilbab dan akrab sama dunia barat, lantas menjadi aggressive terhadap pria), Alice menawari Azzam hadiah karena telah membantu dia menyukseskan acara di hotel itu. Pas Azzam nanya, “hadiahnya apa Mbak?”… dengan kafirnya Eliana ngomong sambil berbisik, “French Kiss”….dan seperti yang bisa ditebak, Azzam langsung menolak.



Jelas saja Eliana, yang cerdas, kaya, populer karena ternyata pemain sinetron juga tapi nggak jilbaban dan akrab sama dunia barat, tertarik pada Azzam. Karena Azzam nggak tampan tapi kalem, saleh, sopan santun, miskin tapi tetep punya usaha jual tempe.


Yeah right….keep dreaming…


Terus film ini juga meleret-meleret….terlalu verbal…semua orang ngomong berpanjang-panjang…kaya denger khotbah tandem…..kaya denger pembacaan deklamasi tandem karena dialognya bersajak-sajak…..ini mungkin karena pembuatnya ngotot filmnya harus sama persis dengan di novel, jadinya?



Ya itu. Selain dialognya jadi berpanjang-panjang kaya di novel, selama ¾ film, kita masih disuguhi sama perkenalan tokoh, belum naik-naik konfliknya…malah yang ada konflik pemain-pemain tambahan yang nggak penting…kaya temen satu rumah Azzam yang ditinggal kawin wanita yang suka ngobrol bareng sama dia (bukan pacarnya lho, ingat, pacaran haram!)…


Konflik tokoh-tokoh utama dimulai ketika ternyata Azzam dan sahabatnya Furqon tertarik pada satu wanita, Anna. Azzam mundur karena Furqon sudah meminang Anna duluan. Tapi karena Azzam dan Anna adalah tokoh utama, makanya mereka harus bersatu dong.



Dan apa yang dilakukan penulisnya untuk menyingkirkan Furqon yang cerdas, kaya, baik dan sholeh? “Furqon dibuat sakit AIDS!”. Sebabnya, dia dibius wanita Italia (yang ternyata adalah dari Israel, here we go again), terus diperas. Aduh, panjang deh ceritanya, pokoknya dia sakit AIDS aja.



Ih, kejam banget sih penulisnya. Pemuda yang meludahi ibu kandungnya aja cuma dihukum sekujur badan bentol-bentol sama penulis sinetron hidayah…..masa gara-gara mencintai orang yang juga dicintai sahabat sendiri jadi sakit AIDS, pikir gw. Eh..ternyata salah loh…begitu Furqon dateng ke orang yang sering menasehati dia,ternyata Furqon dihukum sakit AIDS karena….


“mungkin ini peringatan dari-Nya agar kamu nggak terlalu berlebihan, masa cuma persiapan buat belajar sidang aja di hotel mewah, nggak baik itu”…



Gw ngakak! Dalam hati tapi….bisa ditimpukin ibu-ibu kiri kanan atas bawah gw kalo ngakak di saat mereka tersedu sedan…


Semua tokoh utamanya (kecuali Alice Norin) adalah pemain baru. Pemeran Azzam sih nggak mengecewakan aktingnya. Cocok sama karakternya. Yang ngeselin (dan pengen gw tampar) adalah pemeran Furqan. Ya ampun..ni orang lebay banget aktingnya…berasa liat film dubbing di Indosiar....berasa liat akting anak SMA yang maen teater sekolah dan merasa aktingnya paling hebat karena intonasinya sama persis kaya film-film Roy Marten tahun 70an…intonasi yang hanya eksis di film-film Yati Octavia dan jelas nggak eksis di sekitar lu…..rambutnya jelek banget lagi, korban pelurusan rambut karena demam Dao Ming Tse (komentar banci salon)…..



Pemeran adik Azzam, Husna, yang juga penulis novel, juga berlebihan. Waktu di bedah buku ditanya apa artinya cinta, dia bersajak selama 1 menit (yang terasa 1 tahun cahaya), “cinta itu dapat mengubah api menjadi air (cinta itu anggota fantastic four dong bu), cinta itu dapat mengubah anu menjadi itu..dst”…begitu terus sampe batas kesabaran gw habis…gw nutup kuping…serius….pokoknya setiap kata yang keluar dari bibirnya terasa nggak believable…terasa bersajak, bukan ngomong….



Pemeran Anna menurut gw charming banget. Waktu bersajak (btw, semua pemaen di film ini bersajak, bukan ngomong), dia gak terlihat mengesalkan, terlihat natural….


Dan endingnya….ada tulisan to be continued aja duluuu….oh..ternyata film yang meleret-leret ini konfliknya baru muncul di episode ke 2….iya, berasa nonton sinetron emang….


kenapa ya di posternya nggak dikasih stempel juga : film pertama di dunia yang ada tulisan to be continued-nya….


Terserah deh mau bilang, “elu kan demen nonton bokep, nggak pernah sholat, makanya nggak bisa menyerap keindahan film ini”...


eh..sini lu *benerin sarung,naro pisang goreng yang di mulut ke piring,nampar kecil yang ngomong*..gw bilangin ya…film mah film aja…bagus atau nggak, nggak ada hubungannya sama kualitas beragama gw…*nyomot pisang goreng lagi* liat dong film Iran...Islami tapi kita nggak merasa dikhotbahi….natural, nggak lebay…..malah bikin terharu….ini kok film tentang orang yang bersedih malah bikin ngakak….


udah ah…gw mau lanjut lagi nonton Farah Quinn sambil makan pisang goreng *benerin sarung*….



---to be continued------



episode selanjutnya :

Review Silikon di Dadaku eh..Garuda di Dadaku dan Queen Bee



*yang baca : ihhhh…kesel deh..kenapa sih judulnya ngga dibikin Review Film Indonesia 1…jadi kan kita bisa tau kalo reviewnya bersambung..sial…udah ngabis-ngabisin duit buat beli tiket warnet…ngga taunya nonton reviewnya di PC ngga selesai….udah gitu panjang banget dan ngebosenin lagi…..siaaaa!*

13 komentar:

tembem mengatakan...

yahh.... !!
lo mengaburkan niat mulia gw bwt nnton 2h film.

niko mengatakan...

brarti lo udah idup ya pas jamannya yati octavia sama roy marten.. gw jadi penasaran.. umur lo sebenernya brapa bang???

Ersa mengatakan...

wah gw jadi serem nih kalo bikin tesis di kempinsky,jangan2 gw tar dihukum kena flu babi lagi,ato gw kena hukuman ngangkang sambil diliat Ian Kasela?? Astagfirullah.

kalo jualan tempe di mesir bisa dikerubungin ma cewek2 ya???ah gw ikutan jualan tahu gejrot kalo git

Anonim mengatakan...

tapi trailernya bagus
tetep harus bisa nonton di bp minggu depan

ysr

panji mengatakan...

yeah, like i thought, this what-so-called megafilm is soooooo overrated, dari awal juga gw rasa si penulis novel terlalu banyak campur tangan di pembuatan film ini

gw belum nonton si, tapi makasih ya bang, udah nyelametin 15ribu perak dari dompet gw untuk nggak nonton what-so-called megafilm ini

rerere mengatakan...

untunglah gw nggak tertarik secuilpun untuk nonton filem ini, hihihi,

iya tuh asli mesir nya penting bgt ya, as if they are trying to sell martabak instead of a movie

Anonim mengatakan...

Masyaolo id..koq bsa penilaian gw sama persis ama yg loe tulis..akting azzam dan ana sbg pndatang baru siy lumayan ya..cuma akting furqan yg jg salah satu tokoh utama,bener2 pengen gw tampar!?lebay bgt,pas nonton,gw bilang ama tmn gw d sbelah,akting nya tuaii bgt ya,kya liat drama lulusan sma!?mendingan jg qta kale ya id yg jd furqan!hehe..masih jauh mendingan laskar pelangi deh dr pd megafilm abal2 ini..

PNS mengatakan...

@tembem : tonton aja drpd penasaraaan,sampai matipun akan ku perjuangkaaan

@niko : kan ada layar tancap lativi,time tunnel untuk film2 panas thn 70an

@ersa : jualan kue toket aja

@yasser : ga ada di BP. Adanx di Bekasi.

@panji : cih.nontonx d yg 15rb-an,ga level.mending 10rb-an ky gw

@rere : xixixi,iya,kaya jualan kurma jg

@anonim : kayanx semua penontn yg bs objektif pasti menilai dy legal. Btw,km siapa ya?kantornx dmn?penasaran

Anonim mengatakan...

krg ajar kau nyai blorong!!masa dgn gampangnya kau melupaknku!?haha..eh tp beneran id,aktingnya furqan bikin eneg!?malah pas adegan dia kena aids dan sok sedih gitu,malah tiba2 bunyi ringtone lupa2 ingat nya kuburan terdengar dr hp penonton!?org2 malah pada ketawa2 ga ada sedihnya!hehe..kecewa gw,novel yg cukup bagus,ternyata filmnya segitu doang..sayaang bgt..

PNS mengatakan...

Jiaaah si Uda? emg lu lg d jakarta?ga mgkn dong nontn d lap ptc?ih,k jakarta g blg2.gw kan pgn dtraktr spa

Lu komen soal blkg kuping roid jg kan da?kok ada kt2 promosi sm org ktr?jgn dong da..gw kan bnyk ngomongn mrk jg?

.Dinda. mengatakan...

baca buku nya aja gue jg udah bosen 1/2 mati hihi..penuh sajak bow! dan yang AIDS itu drama banget yak hahaha...

Anonim mengatakan...

lanjutannya dong id, tapi lu lg males bgt y?

Web Tutorial mengatakan...

Ada, Drama bagus di TV ,

http://www.facebook.com/agung.septahari?ref=profile#/photo.php?pid=2888094&id=101126247062&ref=mf

gimana menurut mu?